Pengertian Cerpen: Ciri, Unsur, Jenis, dan Contoh

Pengertian Cerpen: Ciri, Unsur, Jenis, dan Contoh | CobainSaja.Com – Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Artinya, cerpen bukan merupakan kisah nyata, melainkan hasil imajinasi atau karangan penulisnya.

Cerpen biasanya mengisahkan permasalahan yang dialami oleh satu tokoh atau beberapa tokoh dalam waktu dan tempat yang terbatas. Cerpen juga memiliki jumlah kata yang relatif sedikit, yaitu sekitar 500 hingga 10.000 kata. Cerpen dapat dibaca dalam sekali duduk dan mudah dipahami oleh pembaca.

Cerpen memiliki beberapa ciri, unsur, jenis, dan struktur yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya. Cerpen juga memiliki fungsi dan nilai yang dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang pengertian cerpen beserta ciri, unsur, jenis, dan contohnya.

Ciri-Ciri Cerpen

Berikut adalah beberapa ciri-ciri cerpen yang umum ditemukan:

  • Cerpen berbentuk prosa, yaitu tulisan yang menggunakan kalimat dan paragraf.
  • Cerpen bersifat fiksi, yaitu tidak berdasarkan kisah nyata, melainkan hasil imajinasi penulis.
  • Cerpen memiliki jumlah kata yang sedikit, yaitu sekitar 500 hingga 10.000 kata.
  • Cerpen memiliki tokoh yang sedikit, yaitu biasanya hanya satu tokoh utama dan beberapa tokoh pendukung.
  • Cerpen memiliki alur atau plot yang sederhana, yaitu biasanya hanya mengandung satu konflik atau permasalahan yang dialami tokoh utama.
  • Cerpen memiliki latar atau setting yang terbatas, yaitu biasanya hanya berlangsung di satu atau beberapa tempat dan waktu.
  • Cerpen memiliki sudut pandang atau point of view yang menentukan cara penulis menceritakan kisahnya, yaitu bisa menggunakan sudut pandang orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga.
  • Cerpen memiliki tema atau ide pokok yang menjadi pesan atau amanat penulis kepada pembaca.

Unsur-Unsur Cerpen

Berikut adalah beberapa unsur cerpen yang membentuk struktur ceritanya:

  • Tema, yaitu ide pokok atau gagasan utama yang menjadi dasar cerita. Tema cerpen bisa berupa masalah sosial, budaya, moral, psikologis, atau lainnya.
  • Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang saling berkaitan dan membentuk cerita. Alur cerpen bisa menggunakan pola kronologis, yaitu berdasarkan urutan waktu, atau pola campuran, yaitu menggunakan teknik maju mundur (flashback dan flashforward).
  • Penokohan, yaitu cara penulis menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita. Penokohan cerpen bisa menggunakan teknik langsung, yaitu dengan menjelaskan ciri fisik, sifat, atau latar belakang tokoh, atau teknik tidak langsung, yaitu dengan menunjukkan perilaku, ucapan, atau pikiran tokoh.
  • Latar atau setting, yaitu tempat, waktu, dan suasana yang menjadi latar belakang cerita. Latar cerpen bisa berpengaruh terhadap alur, tokoh, atau tema cerita, atau hanya sebagai pelengkap saja.
  • Sudut pandang atau point of view, yaitu cara penulis menceritakan kisahnya. Sudut pandang cerpen bisa menggunakan orang pertama, yaitu dengan menggunakan kata ganti aku atau saya, orang kedua, yaitu dengan menggunakan kata ganti kamu atau anda, atau orang ketiga, yaitu dengan menggunakan kata ganti dia, ia, mereka, atau nama tokoh.
  • Amanat atau pesan, yaitu nilai atau makna yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat cerpen bisa berupa nasihat, kritik, sindiran, motivasi, atau hiburan.

Jenis-Jenis Cerpen

Berikut adalah beberapa jenis cerpen berdasarkan bentuk dan isinya:

  • Cerpen pendek, yaitu cerpen yang memiliki jumlah kata kurang dari 1.000 kata. Cerpen pendek biasanya hanya mengandung satu adegan atau peristiwa saja.
  • Cerpen sedang, yaitu cerpen yang memiliki jumlah kata antara 1.000 hingga 5.000 kata. Cerpen sedang biasanya memiliki alur yang lebih kompleks dan tokoh yang lebih banyak.
  • Cerpen panjang, yaitu cerpen yang memiliki jumlah kata lebih dari 5.000 kata. Cerpen panjang biasanya hampir menyerupai novel, tetapi masih memiliki batasan dalam hal alur, tokoh, dan latar.
  • Cerpen realis, yaitu cerpen yang menggambarkan kenyataan hidup yang sesuai dengan fakta dan logika. Cerpen realis biasanya berisi tentang masalah sosial, politik, ekonomi, atau budaya yang dialami masyarakat.
  • Cerpen fantastis, yaitu cerpen yang menggambarkan khayalan atau imajinasi yang tidak sesuai dengan fakta dan logika. Cerpen fantastis biasanya berisi tentang hal-hal yang bersifat magis, mitos, legenda, atau dongeng.
  • Cerpen humoris, yaitu cerpen yang menggambarkan kejadian lucu atau kocak yang bertujuan untuk menghibur pembaca. Cerpen humoris biasanya menggunakan bahasa yang santai, sarkasme, ironi, atau parodi.
  • Cerpen romantis, yaitu cerpen yang menggambarkan kisah cinta atau percintaan antara dua tokoh atau lebih. Cerpen romantis biasanya menggunakan bahasa yang puitis, emosional, atau sentimental.
  • Cerpen horor, yaitu cerpen yang menggambarkan kisah seram atau menakutkan yang melibatkan hal-hal yang bersifat mistis, gaib, atau supranatural. Cerpen horor biasanya menggunakan bahasa yang menegangkan, mencekam, atau menggoda rasa penasaran pembaca.

Contoh Cerpen

Berikut adalah contoh cerpen pendek yang berjudul “Pulang” karya Seno Gumira Ajidarma:


PULANG

Oleh: Seno Gumira Ajidarma

Aku pulang. Aku pulang ke rumahku. Rumah yang dulu kutinggalkan. Rumah yang dulu kucintai. Rumah yang dulu kubenci.
Aku pulang dengan membawa luka. Luka yang tak kunjung sembuh. Luka yang tak kunjung hilang. Luka yang tak kunjung kubuang.
Aku pulang dengan membawa harapan. Harapan yang tak kunjung mati. Harapan yang tak kunjung pupus. Harapan yang tak kunjung kusudahi.
Aku pulang dengan membawa kenangan. Kenangan yang tak kunjung luntur. Kenangan yang tak kunjung pudar. Kenangan yang tak kunjung kulepaskan.
Aku pulang dengan membawa cinta. Cinta yang tak kunjung usai. Cinta yang tak kunjung habis. Cinta yang tak kunjung kubagi.
Aku pulang dengan membawa diri. Diri yang tak kunjung berubah. Diri yang tak kunjung bertumbuh. Diri yang tak kunjung kusadari.
Aku pulang dengan membawa rindu. Rindu yang tak kunjung terobati. Rindu yang tak kunjung terpuaskan. Rindu yang tak kunjung kusampaikan.
Aku pulang dengan membawa doa. Doa yang tak kunjung terkabul. Doa yang tak kunjung terjawab. Doa yang tak kunjung kusyukuri.
Aku pulang dengan membawa mimpi. Mimpi yang tak kunjung terwujud. Mimpi yang tak kunjung tercapai. Mimpi yang tak kunjung kugenggam.
Aku pulang dengan membawa kecewa. Kecewa yang tak kunjung reda. Kecewa yang tak kunjung sirna. Kecewa yang tak kunjung kumaafkan.
Aku pulang dengan membawa dendam. Dendam yang tak kunjung terbalas. Dendam yang tak kunjung terhapus. Dendam yang tak kunjung kulepaskan.
Aku pulang dengan membawa sesal. Sesal yang tak kunjung terhapus. Sesal yang tak kunjung terlupakan. Sesal yang tak kunjung kubuang.
Aku pulang dengan membawa hampa. Hampa yang tak kunjung terisi. Hampa yang tak kunjung terpenuhi. Hampa yang tak kunjung kuhilangkan.
Aku pulang dengan membawa mati. Mati yang tak kunjung tiba. Mati yang tak kunjung datang. Mati yang tak kunjung kusongsong.
Aku pulang dengan membawa dirimu. Dirimu yang tak kunjung kembali. Dirimu yang tak kunjung hadir. Dirimu yang tak kunjung kujumpa.
Aku pulang dengan membawa diriku. Diriku yang tak kunjung pulang. Diriku yang tak kunjung sampai. Diriku yang tak kunjung kaujumpa.
Aku pulang. Aku pulang ke rumahku. Rumah yang dulu kutinggalkan. Rumah yang dulu kucintai. Rumah yang dulu kubenci.
Aku pulang. Aku pulang ke rumahmu. Rumah yang dulu kaujaga. Rumah yang dulu kausayangi. Rumah yang dulu kauhuni.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah kita. Rumah yang dulu kita bangun. Rumah yang dulu kita isi. Rumah yang dulu kita tinggali.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak ada. Rumah yang tak ada lagi. Rumah yang tak ada di sini. Rumah yang tak ada di mana-mana.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak pernah ada. Rumah yang tak pernah kita miliki. Rumah yang tak pernah kita temui. Rumah yang tak pernah kita rindukan.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak pernah kembali. Rumah yang tak pernah kembali ke kita. Rumah yang tak pernah kembali ke sini. Rumah yang tak pernah kembali ke mana-mana.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak pernah pulang. Rumah yang tak pernah pulang ke aku. Rumah yang tak pernah pulang ke kamu. Rumah yang tak pernah pulang ke kita.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak pernah ada. Rumah yang tak pernah ada. Rumah yang tak pernah ada. Rumah yang tak pernah ada.
Aku pulang. Aku pulang ke rumah yang tak pernah ada.
Aku pulang.

Check Also

Teknik Dasar Sepak Bola: Kunci Sukses di Lapangan

Teknik Dasar Sepak Bola: Kunci Sukses di Lapangan

Teknik dasar yang digunakan dalam permainan sepak bola adalah seperangkat keterampilan dan gerakan fundamental yang …