Cara Mengirim Al Fatihah yang Benar untuk Orang yang Masih Hidup


Cara Mengirim Al Fatihah yang Benar untuk Orang yang Masih Hidup

Cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah amalan yang telah dilakukan sejak lama. Hal ini dilakukan dengan membaca surat Al Fatihah dan kemudian diniatkan pahalanya untuk orang yang masih hidup.

Amalan ini dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti:

  1. Mempererat tali persaudaraan.
  2. Mendoakan kesehatan dan keselamatan orang yang dimaksud.

Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW juga pernah mengajarkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Beliau bersabda, “Siapa saja yang membaca surat Al Fatihah dan kemudian diniatkan pahalanya untuk saudaranya yang masih hidup, maka pahalanya akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.”

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, termasuk ketentuan dan tata caranya.

Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Masih Hidup

Mengamalkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup memiliki beragam aspek penting yang perlu dipahami. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Niat
  • Tata Cara
  • Waktu
  • Tempat
  • Keutamaan
  • Adab
  • Manfaat
  • Dalil

Memahami aspek-aspek ini secara komprehensif akan membantu kita dalam mengamalkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup dengan baik dan benar. Dengan memahami niat yang tepat, tata cara yang sesuai, waktu dan tempat yang tepat, adab yang baik, dan dalil yang kuat, kita dapat memaksimalkan manfaat dari amalan ini. Selain itu, dengan mengetahui keutamaan mengirim Al Fatihah, kita akan semakin termotivasi untuk mengamalkannya secara rutin.

Niat

Dalam mengamalkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, niat memegang peranan yang sangat penting. Niat merupakan dasar dari setiap amalan, termasuk dalam hal ini mengirim Al Fatihah. Niat yang benar akan menentukan diterima atau tidaknya amalan tersebut di sisi Allah SWT. Niat yang benar dalam mengirim Al Fatihah adalah mengharap ridha Allah SWT dan mendoakan kebaikan bagi orang yang dituju.

Niat yang benar juga akan berdampak pada tata cara pelaksanaan amalan. Ketika seseorang memiliki niat yang benar, maka ia akan melaksanakan amalan tersebut dengan penuh kesungguhan dan sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, ia akan membaca surat Al Fatihah dengan tartil dan khusyuk, serta mendoakan orang yang dituju dengan doa-doa yang baik.

Selain itu, niat yang benar juga akan memberikan pengaruh pada manfaat yang diperoleh dari amalan tersebut. Ketika seseorang mengirim Al Fatihah dengan niat yang benar, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang yang dituju. Pahala tersebut dapat berupa pengampunan dosa, peningkatan derajat di sisi Allah SWT, serta terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan.

Tata Cara

Tata cara pengiriman Al Fatihah merupakan aspek yang sangat penting dalam amalan ini. Pasalnya, tata cara yang benar akan menentukan sah atau tidaknya amalan tersebut. Selain itu, tata cara yang benar juga akan berpengaruh pada manfaat yang diperoleh dari amalan tersebut. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam tata cara pengiriman Al Fatihah:

  • Membaca Surat Al Fatihah
    Surat Al Fatihah dibaca dengan tartil dan khusyuk. Artinya, dibaca dengan jelas, perlahan, dan sesuai dengan makhraj hurufnya.
  • Membaca Doa
    Setelah membaca Surat Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa. Doa yang dibaca bisa berupa doa-doa yang terdapat dalam Alquran atau doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
  • Menghadap Kiblat
    Saat membaca Surat Al Fatihah dan doa, dianjurkan untuk menghadap kiblat. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
  • Ikhlas
    Semua amalan yang kita lakukan, termasuk mengirim Al Fatihah, harus dilakukan dengan ikhlas. Artinya, hanya mengharap ridha Allah SWT semata.

Dengan memperhatikan tata cara yang benar, maka amalan pengiriman Al Fatihah yang kita lakukan akan lebih sempurna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Selain itu, manfaat yang kita peroleh dari amalan tersebut juga akan lebih maksimal.

Waktu

Aspek waktu memegang peranan penting dalam amalan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Waktu yang tepat untuk melakukan amalan ini akan mempengaruhi nilai dan manfaat yang diperoleh. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait waktu dalam pengiriman Al Fatihah:

  • Waktu Terbaik

    Waktu terbaik untuk mengirim Al Fatihah adalah setelah selesai melaksanakan salat fardhu. Pada waktu-waktu tersebut, doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

  • Waktu Malam

    Malam hari, khususnya sepertiga malam terakhir, juga merupakan waktu yang baik untuk mengirim Al Fatihah. Pada waktu tersebut, pintu langit terbuka dan doa-doa lebih mudah dikabulkan.

  • Waktu Khusus

    Selain waktu-waktu umum tersebut, ada juga waktu-waktu khusus yang dianjurkan untuk mengirim Al Fatihah, seperti pada hari Jumat, bulan Ramadan, dan hari-hari besar Islam.

  • Waktu Darurat

    Dalam kondisi darurat, seperti ketika seseorang sedang sakit atau mengalami musibah, maka waktu pengiriman Al Fatihah tidak dibatasi. Al Fatihah dapat dikirim kapan saja untuk mendoakan kesembuhan atau keselamatan orang tersebut.

Dengan memperhatikan aspek waktu yang tepat, maka pengiriman Al Fatihah yang kita lakukan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT dan manfaat yang diperoleh juga akan lebih maksimal. Selain itu, dengan mengetahui waktu-waktu khusus yang dianjurkan, kita dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah kita.

Tempat

Dalam konteks cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, tempat merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Tempat yang tepat untuk mengirim Al Fatihah akan mempengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah, sehingga berdampak pada nilai dan manfaat yang diperoleh.

Tempat yang tepat untuk mengirim Al Fatihah adalah tempat yang tenang, bersih, dan jauh dari gangguan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi kekhusyukan dalam berdoa. Selain itu, tempat yang bersih juga merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Contoh tempat yang tepat untuk mengirim Al Fatihah antara lain masjid, mushalla, atau ruangan khusus yang disediakan untuk beribadah.

Meskipun demikian, tempat bukanlah merupakan komponen yang mutlak harus dipenuhi dalam cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Al Fatihah dapat dikirim di mana saja, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di perjalanan. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan kekhusyukan dalam berdoa. Namun, dengan memilih tempat yang tepat, maka kualitas ibadah kita akan lebih meningkat dan manfaat yang diperoleh juga akan lebih maksimal.

Keutamaan

Keutamaan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Keutamaan dalam konteks ini dapat diartikan sebagai nilai atau manfaat yang diperoleh dari amalan tersebut. Dengan memahami keutamaan yang terkandung dalam amalan ini, kita akan semakin termotivasi untuk mengamalkannya secara rutin. Salah satu keutamaan utama dari cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah sebagai bentuk silaturahmi atau mempererat tali persaudaraan. Dengan mengirim Al Fatihah, kita menunjukkan perhatian dan kasih sayang kita kepada orang tersebut, meskipun kita tidak dapat bertemu dengannya secara langsung.

Selain itu, cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup juga memiliki keutamaan dalam mendoakan kebaikan bagi orang yang dituju. Doa yang dipanjatkan bersamaan dengan pengiriman Al Fatihah akan diijabah oleh Allah SWT, sehingga dapat mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi orang tersebut. Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Siapa saja yang membaca surat Al Fatihah dan kemudian diniatkan pahalanya untuk saudaranya yang masih hidup, maka pahalanya akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)

Dalam praktiknya, keutamaan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup telah banyak dirasakan oleh umat Islam. Banyak orang yang mengalami manfaat dari amalan ini, seperti terkabulnya doa, terhindar dari musibah, dan peningkatan kesehatan. Dengan memahami keutamaan yang terkandung dalam amalan ini, kita dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan manfaat yang lebih besar di sisi Allah SWT.

Adab

Adab merupakan salah satu aspek penting dalam cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Adab dalam konteks ini dapat diartikan sebagai perilaku yang baik dan sopan dalam beribadah. Dengan memperhatikan adab, kita dapat menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Salah satu adab penting dalam cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah membaca surat Al Fatihah dengan tartil dan khusyuk. Tartil berarti membaca dengan jelas, perlahan, dan sesuai dengan makhraj hurufnya. Sedangkan khusyuk berarti membaca dengan penuh perhatian dan penghayatan. Dengan membaca Al Fatihah dengan tartil dan khusyuk, kita dapat lebih memahami makna dan kandungan surat tersebut, sehingga doa yang kita panjatkan bersamaan dengan pengiriman Al Fatihah akan lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Selain itu, adab lain yang perlu diperhatikan adalah membaca doa dengan suara yang lembut dan tidak berisik. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketenangan dan kekhusyukan orang lain yang sedang beribadah. Selain itu, dianjurkan juga untuk menghadap kiblat ketika membaca Al Fatihah dan doa. Menghadap kiblat merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan menunjukkan bahwa kita sedang menghadap kepada-Nya.

Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dalam mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Selain itu, dengan memahami dan mengamalkan adab-adab tersebut, kita juga dapat menunjukkan sikap hormat kepada Allah SWT dan sesama manusia.

Manfaat

Manfaat merupakan salah satu aspek penting dalam cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Manfaat dalam konteks ini dapat diartikan sebagai keuntungan atau kebaikan yang diperoleh dari amalan tersebut. Dengan memahami manfaat yang terkandung dalam amalan ini, kita akan semakin termotivasi untuk mengamalkannya secara rutin.

Salah satu manfaat utama dari cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah sebagai bentuk silaturahmi atau mempererat tali persaudaraan. Dengan mengirim Al Fatihah, kita menunjukkan perhatian dan kasih sayang kita kepada orang tersebut, meskipun kita tidak dapat bertemu dengannya secara langsung. Selain itu, cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup juga memiliki manfaat dalam mendoakan kebaikan bagi orang yang dituju. Doa yang dipanjatkan bersamaan dengan pengiriman Al Fatihah akan diijabah oleh Allah SWT, sehingga dapat mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi orang tersebut.

Dalam praktiknya, manfaat cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup telah banyak dirasakan oleh umat Islam. Banyak orang yang mengalami manfaat dari amalan ini, seperti terkabulnya doa, terhindar dari musibah, dan peningkatan kesehatan. Dengan memahami manfaat yang terkandung dalam amalan ini, kita dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan manfaat yang lebih besar di sisi Allah SWT.

Dalil

Dalam konteks cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, dalil merupakan dasar atau landasan hukum yang menjadi pedoman dalam pengamalannya. Dalil dapat berupa ayat Al-Qur’an, hadits Rasulullah SAW, atau ijma’ ulama.

  • Ayat Al-Qur’an

    Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang menjadi dalil tentang dianjurkannya mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, di antaranya surat Al-Baqarah ayat 156-157.

  • Hadits Rasulullah SAW

    Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang membaca surat Al Fatihah dan kemudian diniatkan pahalanya untuk saudaranya yang masih hidup, maka pahalanya akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.”

  • Ijma’ Ulama

    Para ulama sepakat bahwa mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup hukumnya sunnah, dan amalan ini telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW hingga sekarang.

  • Contoh Praktis

    Salah satu contoh praktik pengiriman Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah dengan membaca surat Al Fatihah dan kemudian mendoakan kebaikan bagi orang tua, saudara, teman, atau siapa saja yang dikehendaki.

Dengan memahami dalil-dalil tersebut, kita dapat semakin yakin dan termotivasi untuk mengamalkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Amalan ini merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendatangkan pahala dan keberkahan, baik bagi yang mengirim maupun yang dikirimi.

Tanya Jawab

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup:

Pertanyaan 1: Apakah ada waktu tertentu yang dianjurkan untuk mengirim Al Fatihah?

Jawaban: Waktu terbaik untuk mengirim Al Fatihah adalah setelah selesai melaksanakan salat fardhu, pada sepertiga malam terakhir, dan pada hari-hari besar Islam.

Pertanyaan 2: Apakah harus menghadap kiblat saat mengirim Al Fatihah?

Jawaban: Dianjurkan untuk menghadap kiblat saat membaca Al Fatihah dan doa, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Pertanyaan 3: Apakah boleh mengirim Al Fatihah untuk orang yang berbeda agama?

Jawaban: Tidak diperbolehkan mengirim Al Fatihah untuk orang yang berbeda agama, karena Al Fatihah adalah surat dalam Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam.

Pertanyaan 4: Apakah ada doa khusus yang dibaca setelah Al Fatihah?

Jawaban: Setelah membaca Al Fatihah, dapat membaca doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an atau doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti doa keselamatan, kesehatan, atau doa untuk kebaikan orang yang dituju.

Pertanyaan 5: Apakah mengirim Al Fatihah dapat mendatangkan manfaat bagi yang mengirim dan yang dikirimi?

Jawaban: Ya, mengirim Al Fatihah dapat mendatangkan pahala bagi yang mengirim dan menjadi doa yang dikabulkan Allah SWT bagi yang dikirimi.

Pertanyaan 6: Bagaimana jika tidak bisa membaca Al Fatihah dengan baik dan benar?

Jawaban: Jika tidak bisa membaca Al Fatihah dengan baik dan benar, dapat membaca doa-doa lain yang diketahui atau meminta bantuan kepada orang lain yang bisa membaca Al Fatihah dengan baik dan benar.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup. Semoga bermanfaat dan menambah pemahaman kita tentang amalan yang mulia ini.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat dan keutamaan mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup…

Tips Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Masih Hidup

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan agar amalan mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup menjadi lebih bermakna dan mendapatkan manfaat yang optimal:

Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkanlah pengiriman Al Fatihah semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT dan mendoakan kebaikan bagi orang yang dituju.

Tip 2: Baca dengan Tartil
Bacalah surat Al Fatihah dengan tartil, yaitu dengan jelas, perlahan, dan sesuai dengan makhraj hurufnya.

Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Berfokuslah pada bacaan Al Fatihah dan doa yang dipanjatkan, hindari gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan.

Tip 4: Menghadap Kiblat
Dianjurkan untuk menghadap kiblat saat membaca Al Fatihah dan doa, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Tip 5: Baca Doa Setelahnya
Setelah membaca Al Fatihah, lanjutkan dengan membaca doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an atau doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Tip 6: Kirimkan Secara Rutin
Kirimkan Al Fatihah untuk orang yang masih hidup secara rutin, baik setiap selesai salat atau pada waktu-waktu khusus.

Tip 7: Doakan dengan Spesifik
Saat membaca doa setelah Al Fatihah, doakanlah kebaikan yang spesifik untuk orang yang dituju, seperti kesehatan, keselamatan, atau kesuksesan.

Tip 8: Tawakal dan Sabar
Setelah mengirim Al Fatihah dan memanjatkan doa, bertawakallah kepada Allah SWT dan bersabarlah dalam menantikan pengabulan doa tersebut.

Dengan mengamalkan tips-tips di atas, insya Allah amalan mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup akan semakin bernilai dan mendatangkan manfaat yang besar, baik bagi yang mengirim maupun yang dikirimi.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup, sebagai bentuk silaturahmi dan mendoakan kebaikan bagi sesama Muslim…

Kesimpulan

Mengamalkan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup merupakan salah satu bentuk ibadah yang mulia dan dianjurkan dalam Islam. Amalan ini memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya sebagai silaturahmi dan mendoakan kebaikan bagi sesama Muslim.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam mengirim Al Fatihah untuk orang yang masih hidup adalah membaca dengan tartil dan khusyuk, menghadap kiblat, dan membaca doa setelahnya. Selain itu, niatkanlah amalan ini dengan ikhlas, kirimkan secara rutin, dan doakan dengan spesifik.



Images References :

Check Also

Cara Mudah Ganti Start Screen PES 2013, Dijamin Keren!

Cara Mudah Ganti Start Screen PES 2013, Dijamin Keren!

Cara mengganti start screen PES 2013 adalah sebuah panduan atau instruksi yang memberikan langkah-langkah untuk …