Cara Jitu Memberi Umpan Balik Aksi Nyata untuk Perbaikan Performa


Cara Jitu Memberi Umpan Balik Aksi Nyata untuk Perbaikan Performa

Cara membuat umpan balik aksi nyata mengacu pada proses penyampaian umpan balik yang tidak hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga menunjukkan solusi atau tindakan khusus yang dapat diambil untuk mengatasinya. Misalnya, daripada sekadar mengatakan “Proyek terlambat,” umpan balik aksi nyata akan menyatakan “Proyek terlambat karena kurangnya komunikasi; pertimbangkan untuk menerapkan sistem pelaporan harian.”

Memberikan umpan balik aksi nyata sangat penting karena memungkinkan penerima untuk segera mengambil tindakan dan memperbaiki masalah secara efektif. Selain itu, pada tahun 1990-an, Dr. Marshall Goldsmith mempopulerkan umpan balik aksi nyata dengan bukunya “What Got You Here Won’t Get You There,” yang menekankan pentingnya umpan balik yang dapat ditindaklanjuti untuk pengembangan karier.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara membuat umpan balik aksi nyata, mengeksplorasi prinsip-prinsip dasarnya, teknik yang efektif, dan cara mengatasi tantangan yang umum dihadapi.

cara membuat umpan balik aksi nyata

Umpan balik aksi nyata sangat penting untuk pengembangan diri dan kinerja organisasi karena memungkinkan penerima untuk memperbaiki masalah secara efektif. Aspek-aspek penting dalam membuat umpan balik aksi nyata meliputi:

  • Spesifik
  • Dapat diamati
  • Dapat ditindaklanjuti
  • Realistis
  • Tepat waktu
  • Fokus pada perilaku
  • Berorientasi pada solusi
  • Disampaikan dengan hormat

Umpan balik aksi nyata yang baik harus spesifik dan berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diubah. Umpan balik juga harus dapat ditindaklanjuti, realistis, dan tepat waktu. Selain itu, penting untuk fokus pada solusi daripada masalah dan menyampaikan umpan balik dengan hormat untuk menjaga hubungan yang positif.

Spesifik

Dalam konteks cara membuat umpan balik aksi nyata, “Spesifik” mengacu pada pemberian umpan balik yang jelas dan terfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diubah. Umpan balik yang spesifik sangat penting karena memungkinkan penerima untuk mengidentifikasi dengan tepat apa yang perlu mereka tingkatkan, sehingga memudahkan mereka untuk mengambil tindakan korektif.

Misalnya, daripada memberikan umpan balik umum seperti “Kamu perlu meningkatkan komunikasi kamu,” umpan balik yang spesifik akan menyatakan “Ketika kamu memimpin rapat, pastikan untuk merangkum poin-poin utama di akhir dan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bertanya.” Dengan memberikan umpan balik yang spesifik, penerima dapat dengan jelas memahami apa yang perlu mereka lakukan untuk memperbaiki diri.

Selain itu, umpan balik yang spesifik juga lebih mungkin ditindaklanjuti. Ketika penerima mengetahui secara pasti apa yang perlu mereka ubah, mereka lebih cenderung untuk mengambil tindakan karena mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka. Oleh karena itu, “Spesifik” merupakan komponen penting dalam cara membuat umpan balik aksi nyata yang efektif, karena memastikan bahwa umpan balik tersebut dapat dipahami, dapat ditindaklanjuti, dan mengarah pada peningkatan kinerja.

Dapat diamati

Dalam konteks cara membuat umpan balik aksi nyata, “Dapat diamati” mengacu pada pemberian umpan balik yang berfokus pada perilaku yang dapat dilihat dan diukur. Umpan balik yang dapat diamati sangat penting karena memungkinkan penerima untuk mengidentifikasi dengan jelas apa yang perlu mereka ubah, sehingga memudahkan mereka untuk mengambil tindakan korektif.

  • Perilaku Spesifik

    Umpan balik harus berfokus pada perilaku tertentu yang dapat diamati, bukan pada sifat atau karakteristik umum. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu tidak sopan”, umpan balik yang dapat diamati akan menyatakan “Ketika kamu memotong pembicaraan orang lain, itu dianggap tidak sopan.”

  • Bukti Konkret

    Berikan bukti konkret untuk mendukung umpan balik. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu tidak menyelesaikan tugas tepat waktu”, umpan balik yang dapat diamati akan menyatakan “Kamu telah melewatkan tiga tenggat waktu dalam dua bulan terakhir.”

  • Contoh Nyata

    Berikan contoh nyata tentang perilaku yang menjadi perhatian. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu tidak bersikap hormat”, umpan balik yang dapat diamati akan menyatakan “Ketika kamu berbicara kepada rekan kerja dengan nada merendahkan, itu dianggap tidak sopan.”

  • Dampak yang Dapat Diamati

    Jelaskan dampak yang dapat diamati dari perilaku tersebut. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu tidak bekerja sama”, umpan balik yang dapat diamati akan menyatakan “Ketika kamu menolak untuk membantu rekan kerja, hal itu menyebabkan penundaan proyek.”

Dengan memberikan umpan balik yang dapat diamati, penerima dapat dengan jelas memahami apa yang perlu mereka lakukan untuk memperbaiki diri. Selain itu, umpan balik yang dapat diamati juga lebih mungkin ditindaklanjuti, karena penerima dapat melihat dengan jelas bagaimana perilaku mereka berdampak pada orang lain dan kinerja organisasi.

Dapat ditindaklanjuti

Umpan balik “Dapat ditindaklanjuti”, dalam konteks “cara membuat umpan balik aksi nyata”, mengacu pada penyampaian saran atau rekomendasi yang spesifik dan layak dilakukan. Umpan balik yang dapat ditindaklanjuti sangat penting karena memungkinkan penerima untuk mengambil tindakan perbaikan yang jelas dan terarah.

Umpan balik yang tidak dapat ditindaklanjuti biasanya terlalu umum, tidak jelas, atau tidak realistis. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu perlu meningkatkan komunikasi kamu”, umpan balik yang dapat ditindaklanjuti akan menyatakan “Cobalah untuk memulai rapat dengan merangkum poin-poin utama dan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bertanya”. Umpan balik yang terakhir memberikan tindakan spesifik yang dapat dilakukan penerima untuk meningkatkan komunikasi mereka.

Menyediakan umpan balik yang dapat ditindaklanjuti merupakan salah satu prinsip dasar dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata”. Umpan balik yang dapat ditindaklanjuti tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga memberikan solusi atau tindakan yang dapat diambil untuk mengatasinya. Dengan memberikan umpan balik yang dapat ditindaklanjuti, pemberi umpan balik dapat membantu penerima untuk memperbaiki kinerja mereka dan mencapai tujuan mereka.

Realistis

Dalam konteks “cara membuat umpan balik aksi nyata”, “Realistis” mengacu pada penyampaian saran atau rekomendasi yang masuk akal dan dapat dicapai. Umpan balik yang realistis sangat penting karena memberikan harapan yang jelas dan dapat dicapai bagi penerima, sehingga mendorong mereka untuk mengambil tindakan perbaikan.

Umpan balik yang tidak realistis biasanya terlalu ambisius atau sulit dicapai. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu harus menjadi pemimpin terbaik di perusahaan dalam waktu satu tahun”, umpan balik yang realistis akan menyatakan “Cobalah untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan kamu dengan mengikuti pelatihan atau meminta bimbingan dari mentor”. Umpan balik yang terakhir memberikan tujuan yang lebih dapat dicapai dan realistis bagi penerima.

Menyediakan umpan balik yang realistis sangat penting untuk efektivitas “cara membuat umpan balik aksi nyata”. Umpan balik yang realistis dapat memotivasi penerima untuk mengambil tindakan karena mereka yakin bahwa tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Sebaliknya, umpan balik yang tidak realistis dapat membuat penerima merasa kewalahan dan tidak termotivasi, sehingga menghambat upaya perbaikan mereka.

Tepat waktu

Dalam konteks “cara membuat umpan balik aksi nyata”, “Tepat waktu” mengacu pada pentingnya memberikan umpan balik sesegera mungkin setelah kejadian yang menjadi perhatian. Umpan balik yang tepat waktu sangat penting karena memungkinkan penerima untuk mengingat dengan jelas situasi yang dimaksud dan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai.

  • Segera

    Umpan balik harus diberikan sesegera mungkin setelah kejadian yang menjadi perhatian, saat situasi masih segar dalam ingatan penerima. Umpan balik yang diberikan lama setelah kejadian dapat mengurangi efektivitasnya karena penerima mungkin sudah lupa konteksnya.

  • Frekuensi

    Umpan balik harus diberikan secara teratur, tidak hanya ketika terjadi kesalahan. Umpan balik yang teratur membantu penerima untuk terus meningkatkan kinerja mereka dan menghindari kesalahan di masa mendatang.

  • Relevan

    Umpan balik harus relevan dengan situasi saat ini dan tantangan yang dihadapi penerima. Umpan balik yang tidak relevan dapat membingungkan atau membuat penerima merasa kewalahan.

  • Tindak lanjut

    Pemberi umpan balik harus menindaklanjuti dengan penerima untuk memastikan bahwa umpan balik telah dipahami dan ditindaklanjuti. Tindak lanjut menunjukkan bahwa pemberi umpan balik peduli dengan perkembangan penerima dan ingin mendukung mereka dalam mencapai tujuan mereka.

Dengan memberikan umpan balik yang tepat waktu, pemberi umpan balik dapat membantu penerima untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dengan cepat, sehingga meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan mereka. Umpan balik yang tepat waktu juga menunjukkan bahwa pemberi umpan balik menghargai waktu dan upaya penerima, sehingga memperkuat hubungan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Fokus pada perilaku

Dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata”, “Fokus pada perilaku” mengacu pada pentingnya memberikan umpan balik yang berfokus pada tindakan dan perilaku spesifik, bukan pada sifat atau karakteristik seseorang. Umpan balik yang berfokus pada perilaku sangat penting karena memungkinkan penerima untuk mengidentifikasi dengan jelas apa yang perlu mereka ubah, sehingga memudahkan mereka untuk mengambil tindakan korektif.

Umpan balik yang berfokus pada perilaku biasanya menjawab pertanyaan “Apa yang Anda lakukan?” daripada “Siapa Anda?”. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu tidak sopan”, umpan balik yang berfokus pada perilaku akan menyatakan “Ketika kamu memotong pembicaraan orang lain, itu dianggap tidak sopan.” Dengan memberikan umpan balik yang berfokus pada perilaku, penerima dapat dengan jelas memahami tindakan spesifik yang perlu mereka ubah, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan perbaikan yang efektif.

Selain itu, umpan balik yang berfokus pada perilaku juga lebih cenderung dapat ditindaklanjuti dan realistis, karena berfokus pada tindakan spesifik yang dapat diubah. Hal ini memudahkan penerima untuk mengembangkan rencana tindakan yang jelas untuk meningkatkan kinerja mereka. Oleh karena itu, “Fokus pada perilaku” merupakan komponen penting dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata” karena memastikan bahwa umpan balik dapat dipahami, dapat ditindaklanjuti, dan mengarah pada peningkatan kinerja.

Berorientasi pada solusi

Dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata”, “Berorientasi pada solusi” mengacu pada pemberian umpan balik yang fokus pada mengidentifikasi dan mengembangkan solusi untuk masalah yang dihadapi. Umpan balik yang berorientasi pada solusi sangat penting karena memberdayakan penerima untuk mengambil tindakan konstruktif dan meningkatkan kinerja mereka.

Umpan balik yang berorientasi pada solusi biasanya menjawab pertanyaan “Bagaimana kita bisa memperbaikinya?”. Misalnya, daripada hanya mengatakan “Proyek ini terlambat”, umpan balik yang berorientasi pada solusi akan menyatakan “Proyek ini terlambat karena kurangnya komunikasi. Kita dapat mengatasinya dengan mengadakan rapat harian untuk membahas kemajuan dan kendala.” Dengan memberikan umpan balik yang berorientasi pada solusi, penerima dapat mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi.

Selain itu, umpan balik yang berorientasi pada solusi juga mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah. Ketika penerima fokus pada mencari solusi, mereka lebih cenderung untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja. Oleh karena itu, “Berorientasi pada solusi” merupakan komponen penting dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata” karena memastikan bahwa umpan balik dapat ditindaklanjuti, memotivasi penerima, dan mengarah pada hasil yang positif.

Disampaikan dengan hormat

Menyampaikan umpan balik dengan hormat merupakan aspek penting dalam “cara membuat umpan balik aksi nyata”. Umpan balik yang disampaikan dengan hormat menunjukkan bahwa pemberi umpan balik menghargai penerima dan ingin membantu mereka berkembang. Hal ini menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana penerima lebih cenderung menerima dan menindaklanjuti umpan balik.

Sebaliknya, umpan balik yang disampaikan dengan tidak hormat dapat merusak hubungan dan menghambat pertumbuhan. Ketika penerima merasa dihakimi atau diserang, mereka cenderung bersikap defensif dan menolak umpan balik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyampaikan umpan balik dengan cara yang sopan dan penuh perhatian.

Misalnya, daripada mengatakan “Kamu selalu terlambat”, umpan balik yang disampaikan dengan hormat dapat dinyatakan sebagai “Saya perhatikan bahwa kamu sering datang terlambat ke rapat. Apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu untuk mengatasi masalah ini?”. Dengan menyampaikan umpan balik dengan cara yang hormat, pemberi umpan balik menunjukkan bahwa mereka ingin membantu penerima meningkatkan kinerjanya, bukan mengkritiknya.

Kesimpulannya, menyampaikan umpan balik dengan hormat sangat penting untuk efektivitas “cara membuat umpan balik aksi nyata”. Umpan balik yang disampaikan dengan hormat menciptakan lingkungan yang mendukung, mendorong penerimaan dan tindakan, serta meningkatkan hubungan antara pemberi dan penerima umpan balik.

Pertanyaan Umum tentang Cara Membuat Umpan Balik Aksi Nyata

Pertanyaan Umum berikut memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dan mengklarifikasi aspek-aspek penting dari cara membuat umpan balik aksi nyata.

Pertanyaan 1: Apa saja prinsip dasar cara membuat umpan balik aksi nyata?

Jawaban: Prinsip dasar cara membuat umpan balik aksi nyata meliputi: spesifik, dapat diamati, dapat ditindaklanjuti, realistis, tepat waktu, fokus pada perilaku, berorientasi pada solusi, dan disampaikan dengan hormat.

Pertanyaan 2: Mengapa umpan balik yang dapat diamati sangat penting?

Jawaban: Umpan balik yang dapat diamati penting karena memungkinkan penerima untuk mengidentifikasi dengan jelas perilaku yang perlu diubah, sehingga memudahkan mereka untuk mengambil tindakan perbaikan yang spesifik.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menyampaikan umpan balik yang berorientasi pada solusi?

Jawaban: Umpan balik yang berorientasi pada solusi memberikan langkah-langkah spesifik yang dapat diambil untuk memperbaiki masalah. Fokuslah pada mengidentifikasi dan mengembangkan solusi daripada hanya mengkritik masalah yang ada.

Pertanyaan 4: Apa pentingnya menyampaikan umpan balik dengan hormat?

Jawaban: Menyampaikan umpan balik dengan hormat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana penerima lebih cenderung menerima dan menindaklanjuti umpan balik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberi umpan balik menghargai penerima dan ingin membantu mereka berkembang.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengatasi penerima umpan balik yang bersikap defensif?

Jawaban: Jika penerima bersikap defensif, cobalah untuk memahami perspektif mereka dan akui perasaan mereka. Berikan contoh spesifik dan hindari serangan pribadi. Fokuslah pada perilaku yang dapat diamati dan tawarkan solusi untuk perbaikan.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memastikan bahwa umpan balik yang diberikan efektif?

Jawaban: Tindak lanjuti dengan penerima setelah memberikan umpan balik untuk memastikan bahwa umpan balik telah dipahami dan ditindaklanjuti. Berikan dukungan yang berkelanjutan dan rayakan kemajuan yang dicapai.

Pertanyaan Umum ini memberikan pemahaman dasar tentang cara membuat umpan balik aksi nyata. Dengan mengikuti prinsip-prinsip dan teknik ini, Anda dapat memberikan umpan balik yang efektif yang membantu penerima untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan mereka.

Selanjutnya, kita akan membahas cara menerapkan prinsip-prinsip cara membuat umpan balik aksi nyata dalam berbagai konteks, seperti umpan balik kinerja, umpan balik pengembangan, dan umpan balik rekan kerja.

TIPS Memberikan Umpan Balik Aksi Nyata

Bagian ini menyajikan kiat-kiat praktis untuk membantu Anda memberikan umpan balik aksi nyata yang efektif. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meningkatkan kualitas umpan balik Anda dan membantu penerima untuk mengambil tindakan perbaikan yang bermakna.

Tip 1: Berikan Umpan Balik yang Spesifik dan Berfokus pada Perilaku
Jelaskan dengan jelas perilaku atau kinerja yang perlu diperbaiki, daripada memberikan umpan balik yang umum atau menghakimi.

Tip 2: Berikan Bukti Pendukung
Sertakan contoh spesifik atau data untuk mendukung umpan balik Anda. Hal ini akan membantu penerima untuk memahami alasan di balik umpan balik tersebut.

Tip 3: Berikan Solusi dan Rekomendasi
Jangan hanya mengidentifikasi masalah, berikan juga saran atau solusi untuk perbaikan. Hal ini akan membantu penerima untuk mengambil tindakan yang efektif.

Tip 4: Fokus pada Perbaikan dan Pertumbuhan
Berikan umpan balik dengan tujuan untuk membantu penerima berkembang. Hindari bahasa yang menghakimi atau menyalahkan.

Tip 5: Berikan Umpan Balik Tepat Waktu
Umpan balik yang diberikan segera setelah kejadian akan lebih efektif daripada umpan balik yang tertunda.

Tip 6: Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat
Berikan umpan balik di tempat yang pribadi dan nyaman, di mana penerima merasa aman dan dihormati.

Tip 7: Dengarkan Perspektif Penerima
Berikan kesempatan kepada penerima untuk memberikan tanggapan dan perspektif mereka terhadap umpan balik.

Tip 8: Tindak Lanjuti
Tindak lanjuti dengan penerima setelah memberikan umpan balik untuk memastikan bahwa umpan balik tersebut telah dipahami dan ditindaklanjuti.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memberikan umpan balik aksi nyata yang efektif yang membantu penerima untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan mereka. Umpan balik yang konstruktif dan berorientasi pada solusi sangat penting untuk pengembangan individu dan organisasi yang berkelanjutan.

Bagian selanjutnya akan membahas praktik terbaik untuk menerima umpan balik aksi nyata. Dengan memahami cara menerima umpan balik secara efektif, Anda dapat memaksimalkan manfaat umpan balik dan menggunakannya untuk pertumbuhan dan peningkatan diri.

Kesimpulan

Pemberian umpan balik aksi nyata merupakan aspek krusial dalam pengembangan individu dan organisasi. Dengan memahami prinsip-prinsip dan teknik yang telah diuraikan, kita dapat memberikan umpan balik yang efektif, mendorong peningkatan kinerja, dan memfasilitasi pertumbuhan.

Tiga poin utama yang saling terkait dalam pemberian umpan balik aksi nyata meliputi:

  1. Fokus pada perilaku yang dapat diamati untuk memberikan umpan balik yang spesifik dan jelas.
  2. Berikan bukti dan solusi untuk mendukung umpan balik, sehingga penerima dapat memahami alasan dan mengambil tindakan yang efektif.
  3. Jaga profesionalisme dan rasa hormat saat menyampaikan umpan balik, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk penerima.



Images References :

Check Also

Teknik Dasar Sepak Bola: Kunci Sukses di Lapangan

Teknik Dasar Sepak Bola: Kunci Sukses di Lapangan

Teknik dasar yang digunakan dalam permainan sepak bola adalah seperangkat keterampilan dan gerakan fundamental yang …